by admin
|Agustus 29, 2019
|0 Comments
|
News
TEMPO.CO,Tangerang– PT Angkasa Pura II saat ini tengah membangun jembatan penghubung antara Bandara Soekarno – Hatta – Tangerang dan Jakarta. “Kami targetkan jembatan ini siap dioperasikan pada 2020,” ujar President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Kamis 29 Agustus 2019.
Jembatan itu dibangun tepat di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi bandara yaitu Jalan Perimeter Utara dan Jalan Perimeter Selatan. Jembatan yang nantinya memiliki 4 lajur dengan total terdapat 9 bagian pekerjaan yakni frontage utara, interchange utara, diagonal utara, clover utara, frontage selatan, interchange selatan, diagonal selatan, clover selatan, dan jembatan utama.
Awaluddin mengatakan dengan adanya infrastruktur baru tersebut membuat lalu lintas kendaraan bermotor di kawasan Soekarno-Hatta, Tangerang, dan Jakarta menjadi terintegrasi.
Sejauh ini, kata Awaluddin, kendaraan bermotor memiliki sejumlah alternatif, baik dari Jalan Perimeter Utara langsung menuju Perimeter Selatan dan sebaliknya, atau dari Perimeter Utara/Perimeter Selatan menuju arah bandara/Jakarta.
Menurut Awaluddin, jumlah pergerakan kendaraan bermotor dari dan menuju Soekarno-Hatta cukup tinggi, seiring dengan jumlah penumpang pesawat yang mencapai 60-70 juta penumpang per tahun.
“Setiap bulannya, taksi di Soekarno – Hatta melayani hingga 200.000 perjalanan penumpang, dan bus mencapai sekitar 29.000 perjalanan,” katanya
Sementara itu, Awaluddin melanjutkan, pergerakan kendaraan bermotor yang melintas pintu tol Sedyatmo dari dan ke bandara pada weekday dan weekend dapat mencapai 1.500 satuan mobil penumpang (smp)/jam pada jam sibuk. Pergerakan di ruas jalan lain di bandara dan sekitarnya dapat lebih dari itu yakni berkisar 2.000-6.000 smp/jam.
Awaluddin mengatakan Soekarno – Hatta telah menjadi magnet pertumbuhan ekonomi sehingga aksesibilitas menjadi hal yang cukup penting.“Cukup banyak aktivitas bisnis bermunculan di sekitar bandara seperti saat ini sudah ada sejumlah hotel dan wilayah perkantoran sehingga aksesibilitas menjadi hal yang penting agar operasional bandara juga tidak terganggu.”
Menurut Awaluddin, membangun jembatan penghubung yang berbentuk setengah daun Semanggi itu yang mengintegrasikan lalu lintas dari dann ke bandara, Jakarta dan Tangerang adalah upaya Angkasa Pura II untuk menjaga aksesibilitas tetap lancar.
Awaluddin berharap, keberadaan infrastruktur ini nantinya dapat memberikan nilai tambah bagi kawasan sekitar bandara untuk mendorong lebih bergeliatnya aktivitas perekonomian.
Sumber : https://bisnis.tempo.co