Jl Raya Perancis, Kota Tangerang, sudah selesai dalam proses lelang. Rencananya perbaikan jalan yang rusak parah ini dimulai pekan depan.
“Sudah selesai (lelang). Rencananya minggu depan mulai sosialisasi dan pekerjaan konstruksi fisik,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono saat dihubungi, Kamis (25/8/2022).
Ruta menambahkan, saat ini memang sudah selesai proses lelang hanya tinggal penyelesaiannya. Proses proyek sudah sampai di tahap pejabat pembuat komitmen (PPK).
“Sekarang masih dalam proses (lelang). Targetnya sih awal Juli kita sudah mulai ada di lapangan. Iya udah mulai di lapangan untuk pengerjaan,” ujar Ruta, 15 Juni.
Baca juga:
Jl Raya Perancis dekat Jl Perimeter Utara arah Bandara Soekarno-Hatta masih retak-retak cenderung ke kondisi hancur. Material permukaan jalan di sini adalah beton.
Truk-truk senantiasa melindas permukaan jalan ini tanpa henti. Berkendara dengan sepeda motor tak nyaman dan tak aman rasanya bila melaju di permukaan jalan ini.
Selain itu, lubang dan retakan jalan tersebut membuat kendaraan, terutama roda dua, yang melintasi jalan tersebut harus berhati-hati. Selain itu, kerusakan jalan tersebut menimbulkan debu yang beterbangan dan membuat pandangan mata pengendara terganggu.
Sumber : detik.com
Presiden Joko Widodo telah meresmikan landasan pacu atau runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis, 23 Januari 2020 lalu.
Joko Widodo memaparkan bahwa selain peresmian runway 3, presiden juga meresmikan East Cross Connection Taxiway, Terminal 3, dan juga Gedung VIP (very important person) Bandara Soekarno-Hatta.
Peresmian sejumlah fasilitas dan juga perluasan bandara ini tentunya diharapkan pelayanan di bandara menjadi lebih baik. Selain itu, kapasitas jumlah penumpang bisa bertambah dan pengaturan manajemen kedatangan dan keberangkatan (take off dan landing) penumpang dapat lebih banyak lagi.
Saat meresmikan, presiden didampingi oleh sejumlah pejabat termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi menyatakan adanya landasan pacu 3 menjadikan kapasitas pesawat yang dapat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta bisa bertambah banyak.
Sebelumnya, jumlah pesawat yang bisa mendarat baru mencapai 82 pesawat. Nantinya, jumlahnya bisa bertambah hingga 100 pesawat.
Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) juga sudah menyiapkan konsep desain Terminal 4. Saat ini, bandara ini baru memiliki tiga terminal.
Pembangunan konstruksi Terminal 4 ini akan dimulai pada 2021 mendatang. Pembangunan direncanakan selesai pada 2024.
Nantinya, Terminal 4 ini diproyeksikan bisa menampung jumlah penumpang mencapai 40 juta penumpang per tahun. Bandara Soekarno-Hatta diharapkan bisa menampung 110 juta penumpang setiap tahunnya.
Kapasitas jumlah penumpang yang mencapai angka tersebut akan menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Sebenarnya, sekarang bandara ini sudah menjadi bandara dengan kapasitas penumpang terbanyak di Indonesia.
Perluasan Bandara Soekarno-Hatta tentunya akan meningkatkan jumlah penumpang. Hal ini bisa berdampak kepada industri properti di Tangerang, apalagi jarak bandara dengan Tangerang terbilang dekat hanya sekitar 20 menit perjalanan.
Jumlah okupansi atau tingkat hunian hotel atau apart-hotel akan meningkat. Begitu juga dengan penyewa apartemen di Tangerang.
Sumber: rumah123.com
Pernah berpikir untuk tinggal dekat bandara? Well, dulu waktu kecil buat saya itu ide menarik karena bisa melihat pesawat dalam ukuran besar. Saat dewasa malah jadi beda, karena ngga mau punya rumah di pinggiran kota.
Saya merasa bahwa bertempat tinggal atau tempat beraktifitas di bandara bukanlah suatu hal yang menarik. So, buat saya bandara akan selalu menjadi suatu tempat di pinggiran kota dengan perkembangan yang terbatas.
Namun pandangan ini tiba-tiba jadi berubah. Beberapa tahun silam saya pernah mengikuti sebuah lomba lari di Singapura. Biasalah, harus datang sebelum hari H untuk mengambil nomor dada dan perlengkapan lainnya (race pack collection). Lokasi pengambilannya adalah di Singapore Expo, yang mana terletak sangat dekat dengan bandara.
Di lokasi saya bertemu dengan seorang teman yang bekerja di Citibank, ikut mengambil race pack dengan kostum kerja. “Kantor gw kan deket sini,” katanya dengan santai. Oke, baru mulai sadar, di negara tetangga ini ternyata yang namanya area bandara juga merupakan area komersial yang bergengsi.
Ada banyak pro dan kontra tentang hidup di sekitar bandara. Pandangan yang pro dengan hidup di dekat bandara tentu saja melihat dari sisi kecepatan dalam perjalanan ke bandara. Iyalah, apalagi hidup di Jakarta. Dimana perjalanan ke bandara membutuhkan perjuangan tersendiri.
Memang saat ini sudah ada kereta menuju bandara Soekarno Hatta yang sangat membantu mobilisasi dari dan ke bandara. Namun tetap saja butuh perjuangan juga untuk mencapai stasiun keberangkatannya. Apalagi kalau sedang membawa banyak barang, jadi kendala banget saat nanti harus berganti dari kereta ke sky train antar terminal.
Namun tentu tidak semua orang berpandangan yang sama, tergantung dari point of view masing-masing orang.
Karena blog ini adalah blog perencanaan keuangan dan investasi, kita langsung bahas pertanyaan pentingnya: apakah membeli properti dekat bandara merupakan pilihan menarik?
Jawaban pertanyaan ini tentunya akan menjadi sangat subyektif, tergantung dari banyak hal termasuk pro dan kontra tadi. Jadi sah-sah saja ada pandangan berbeda, tergantung dari sudut pandang masing-masing.
Saya sendiri menilai pembelian properti dekat bandara adalah suatu hal yang menarik. Apalagi untuk pembelian rumah pertama. Kenapa? Ada beberapa alasannya.
Memiliki properti di dekat bandara untuk difungsikan sebagai rumah tinggal adalah pilihan tepat bagi anda yang sering melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri. Bagi anda yang hidup di kota-kota besar tentu paham akan hal ini, dimana “takut telat” menjadi momok di setiap hari keberangkatan.
Tiket pesawat mahal cuy, sayang banget jika sampai hangus karena ketinggalan pesawat. Kalaupun bisa diganti, males banget menunggu untuk jadwal berikutnya. Apalagi di Indonesia sekarang ini masih sedikit maskapai yang memiliki fasilitas city check-in. Jadinya harus berangkat 2-3 jam sebelum jadwal check-in yang pastinya cukup melelahkan.
Saya kadang iri jika harus berangkat ke luar kota dengan teman yang rumahnya di area Cengkareng dan sekitarnya. Saya sudah duduk manis di dalam taksi, dia baru bangun tidur. Alasannya, “(dari) rumah gw ke bandara kan cuma 15 menit,”. Untung ngga sering-sering berangkat.
Kebayang kan bagaimana “enaknya” jika profesi kita mengharuskan travelling lumayan sering dan tempat tinggal kita ada di sekitar bandara. Untuk kasus Jakarta, memang tempat tinggal di kawasan bandara membuat kita jauh dari pusat kota.
Tapi kan sekarang ada kereta bandara, jadinya mobilitas ke pusat kota Jakarta bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Dan stasiun nya juga persis di jantung kota Jakarta, tinggal menyambung dengan busway atau ojek online.
Ada beberapa alasan mengapa memiliki properti di dekat bandara bisa menjadi alternatif investasi yang menggiurkan. Dalam pembahasan ini saya menggunakan contoh area bandara Soekarno Hatta ya.
Saat ini rencana pengembangan yang akan dilakukan di bandara Soetta adalah pembangunan Terminal 4 yang kabarnya akan seluas Terminal 3 dengan target penyelesaian tahun 2020. Hal ini untuk menampung lalu lintas penumpang yang saat ini saja sudah mencapai 60 juta penumpang per tahun.
Selanjutnya akan ada pembangunan bandara Soetta II, yang ditargetkan akan bisa dioperasikan pada tahun 2025. Hal ini untuk menampung jumlah penumpang yang diperkirakan akan melebihi 100 juta penumpang per tahun.
Dengan sendirinya pembangunan infrastruktur pendukung dan pembukaan jasa-jasa pendukung akan menjadi katalis untuk semakin meningkatkan nilai properti di area bandara ini.
Pernah tau berapa banyak bisnis yang muncul dengan pengembangan bandara? Dan berapa banyak pekerja yang terlibat di dalamnya? Ngga tau juga sih detailnya, tapi harusnya sangat banyak. Dimulai dari para pilot dan crew pesawat, karyawan maskapai, karyawan pengelola bandara, kargo, sampai dengan karyawan restoran di terminal kedatangan/keberangkatan.
Dengan aktivitas sehari-hari di bandara maka jelas para pekerja ini membutuhkan tempat tinggal yang berdekatan dengan tempat beraktivitas di sekitar bandara.
Poin 1 dan 2 dengan sendirinya menimbulkan kebutuhan akan tempat tinggal yang nyaman. Di area bandara Soetta sendiri sudah mulai bermunculan hunian-hunian menarik yang bisa menjadi pilihan, contohnya superblock Bandara City.
Jadi, jika kita sudah sama-sama sepakat bahwa membeli properti di kawasan bandara (sebagai tempat tinggal ataupun investasi) adalah pilihan tepat, maka pastikan beberapa hal ini sebelum memutuskan pembelian properti:
Sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, selama ini belum ada hunian yang cukup nyaman di sekitar bandara Soekarno Hatta.
Superblock Bandara City yang berlokasi di Jalan Raya Perancis – Cengkareng adalah salah satu pilihan tepat dan nyaman yang memenuhi semua kriteria di atas. Berjarak sekitar 2.5km dari bandara Soetta dan 2km dari jalan tol membuat kita tidak perlu kuatir dengan masalah mobilitas.
Bandara City adalah sebuah konsep one stop living dimana semua fasilitas berada dalam satu kawasan yang terjangkau dengan berjalan kaki (walking distance). Sebagai sebuah superblock, dengan sendirinya Bandara City telah dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, hiburan (seperti bioskop dan tempat bermain anak) serta tempat berolahraga (fitness center dan kolam renang).
Dari sisi keamanan dengan sendirinya sudah menjadi suatu standar yang wajib diterapkan dalam kawasan terpadu seperti superblock.
Selain itu lokasi Bandara City juga diapit oleh mega proyek bandara yang terus berkembang sehingga menjadikan kawasan sekitar bandara Soekarno Hatta berpotensi menjadi tempat tinggal dan alat investasi yang potensial di masa depan.
Apalagi dengan harga yang terjangkau (mulai dari Rp 400 jutaan) dan potensi sewa dari banyaknya pekerja di bandara seperti pilot dan pramugari, hunian seperti Bandara City menjadi pilihan pembelian properti yang menjanjikan.
======
So, mulai tertarik dengan properti di dekat bandara?
Sumber : bloger www.catatankeluargamuda.com
PT Angkasa Pura II (Persero) mulai melakukan desain Terminal 4 Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Desain tersebut bakal dikerjakan dalam waktu 18 bulan.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, nantinya pembangunan dan pelayanan di Terminal 4 akan serba menggunakan teknologi.
“Pembangunan Terminal 4 jelas mengarah ke advanced technology dengan konsep smart environment, smart mobility dan smart security,” ujar Awaluddin dalam keterangannya, Minggu (29/12/2019).
Menurut dia, konsep smart environment harus disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dan tidak harus meniru mentah apa yang diterapkan di luar negeri.
Sementara itu, terkait dengan smart mobility, Terminal 4 banyak menyediakan self-check in counter, self baggage drop, serta mendukung teknologi lain seperti mobile check-in dan fasilitas lainnya sesuai dengan tren traveler saat ini yang lebih memilih memproses keberangkatan penerbangan secara mandiri ketimbang harus datang ke konter check-in.
“Terkait dengan smart security, Terminal 4 akan mengimplementasikan smart CCTV serta full body scanner x-ray dan peralatan keamanan terkini lainnya,” ujar dia.
Di samping itu, ia juga menekankan bahwa pembangunan Terminal 4 harus mudah dan siap mengakomodir infrastruktur teknologi informasi terkini dan mengantisipasi dinamisnya perkembangan teknologi ke depannya.
“Setiap teknologi harus dengan mudah dan murah digunakan supaya Terminal 4 dapat mengakomodir kebutuhan traveler dan beroperasi secara efektif,” imbuhnya.
Awaluddin mengatakan, setelah desain disepakati maka pembangunan Terminal 4 akan mulai dilakukan pada pertengahan tahun 2021.
“Hari ini dilakukan kick off design pembangunan Terminal 4, di mana nantinya pembangunan secara fisik baru akan dilakukan pada 2021 dan tuntas pada awal tahun 2024. Terminal 4 ini nantinya menjadi terminal penumpang pesawat terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 40 juta penumpang per tahun,” katanya.
Sumber : suara.com
Kabar Gembira untuk penggemar olahraga Futsal, karena sedang dibangun Lapangan Futsal di Bandara City yang akan menambah fasilitas Apartemen Bandara City menjadi lebih lengkap lagi.
Dengan rumput sitentis serta pencahayaan terbaik membuat lapangan ini nantinya memiliki kualitas yang baik.
Berada dilokasi samping Tower Saphire bertujuan Sobat BC bisa berolahraga dan membangun komunitas dalam latihan secara lebih dekat
Selain lapangan Futsal, Bandara City juga terdapat fasilitas olahraga lainnya seperti Swiming Pool, Gym, Billiard dan Inline Skating jadi untuk penghuni Apartemen
Bandara Soekarno-Hatta masuk ke dalam daftar Top 50 International Megahub Index 2019. Bandara Soetta masuk sebagai salah satu bandara di dalam daftar Top 10 Low-Cost International Megahub Index 2019 tepatnya di posisi ke-8 dengan index 78.
Adapun berdasarkan publikasi dari OAG tersebut, maskapai yang mendominasi rute internasional di Soekarno-Hatta adalah Garuda Indonesia dengan pangsa pasar (share of flights at hub) mencapai 26%. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada PT Angkasa Pura II atas dua capaian positif tersebut.
“Saya mengapresiasi serta mengucapkan selamat kepada PT Angkasa Pura atas prestasi yang membanggakan tersebut, saya dan seluruh masyarakat Indonesia sangat bangga atas prestasi tersebut,” ucap Budi dalam keterangan tertulis, Senin (30/9/2019).
Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta juga masuk ke dalam daftar Top 50 International Megahub Index 2019. Dalam daftar tersebut Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat ke-16 sebagai bandara paling terkoneksi di dunia dengan nilai indeks 191.
“Sangat membanggakan, Bandara Soekarno-Hatta dapat masuk dalam 2 kategori sekaligus,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa PT AP II jangan berpuas diri, jadikan penghargaan tersebut untuk terus berkinerja lebih baik lagi. Sehingga, PT AP II dapat memberikan hasil yang lebih maksimal kepada masyarakat Indonesia.
“PT AP II jangan berpuas diri, jadikan penghargaan tersebut menjadi pelecut semangat untuk memberikan kinerja dan pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat Indonesia. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada PT Angkasa Pura II dan Bandara Soekarno-Hatta atas prestasi yang membanggakan tersebut,” pungkasnya.
PT Angkasa Pura II tengah melakukan pembangunan jembatan layang di kawasan danau Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Flyover tersebut nantinya dibangun seperti di jembatan lingkar Semanggi, Jakarta.
Pantauan Warta Kota di lokasi, danau yang berada di gerbang pintu masuk Bandara Soetta itu sudah dipenuhi tiang-tiang pancang.
Tiang-tiang tersebut berdiri tinggi menjulang di atas permukaan air.
Bahkan, jumlahnya berkisar ratusan tiang.
Sudah terlihat progress fisik pembangunan jembatan ini.
Sejumlah alat berat pun tampak banyak di lokasi.
Begitu pun dengan para pekerja yang melakukan pembangunan flyover tersebut.
“Ini pengerjaannya sudah lebih dari sebulan,” ujar Paiman satu dari pekerja saat dijumpai Warta Kota di area proyek, danau Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (3/9/2019).
Menurutnya, saat ini, para pekerja mulai sibuk melakukan pembangunan itu.
Pekerjaan proyek pembangunan ini pun kian dikebut.
“Ini nantinya dibangun jembatan layang di atas danau,” ucap Paiman.
Target 2020 Beroperasi
Pembangunan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang semakin menggeliat.
Sejumlah pembangunan mulai terlihat fisiknya di bandara ini.
Seperti yang tampak di gerbang akses pintu masuk Bandara Soetta.
Di kawasan tersebut terdapat danau yang terbelah dibangun flyover.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Executive General Manager Bandara Soetta, Jaya Tahoma Sirait.
Ia menjelaskan, tiang-tiang pancang sudah menancap di danau tersebut.
“Di danau bandara juga itu kami sedang bangun jembatan layang.”
“Ini untuk aksebilitas kendaraan.”
“Dibikin flyover biar lancar,” ujar Jaya kepada Warta Kota, baru-baru ini, di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang.
Dirinya menerangkan, pihaknya tengah membangun jembatan yang memiliki konsep menyerupai setengah daun semanggi di depan pintu masuk.
Jembatan itu menghubungkan dua jalan yang mengelilingi bandara yaitu Jalan Perimeter Utara dan Jalan Perimeter Selatan.
“Nantinya, juga akan terkoneksi dengan Tol Kunciran-Bandara yang saat ini dibangun,” ucapnya.
Jika sesuai rencana, jembatan itu dibangun dengan 4 lajur dengan total terdapat 9 bagian pekerjaan.
Yakni frontage utara, interchange utara, diagonal utara, clover utara, frontage selatan, interchange selatan, diagonal selatan, clover selatan, dan jembatan utama.
Jaya menyebut, flyover yang ditargetkan rampung tahun depan itu diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dari dan ke bandara terbesar di Indonesia ini.
“Upaya kami untuk menjaga aksesibilitas tetap lancar adalah dengan membangun jembatan yang mengintegrasikan lalu lintas dari dan ke bandara, Jakarta dan Tangerang.”
“Kami menargetkan jembatan ini siap dioperasikan pada 2020,” kata Jaya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penampakan Danau Bandara Soetta yang Dibangun Fasilitas Jembatan Layang Mirip Semanggi, https://wartakota.tribunnews.com/2019/09/03/penampakan-danau-bandara-soetta-yang-dibangun-fasilitas-jembatan-layang-mirip-semanggi?page=3. Penulis: Andika Panduwinata Editor: Gede Moenanto
Dalam daftar terbaru ini, Bandara Soekarno Hatta kembali berada di posisi ke-18. Di lingkup ASEAN, Bandara Soekarno Hatta berada di posisi teratas setelah sekali lagi mengungguli Bandara Changi di Singapura di peringkat ke-19.
Berikut 20 bandara tersibuk di dunia menurut data Annual World Airport Traffic Report per 16 September 2019:
Pemerintah lewat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan resmi memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat pada maskapai low cost carrier (LCC/penerbangan murah) domestik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penurunan harga tiket berlaku bagi penerbangan pada jam tertentu dan tidak berlaku secara menyeluruh.
“Itu telah diambil kesimpulan dan merumuskan kebijakan penurunan harga tiket penerbangan dari LCC, tidak yang sudah level bukan LCC silakan saja. Rakyat concern berkepentingan dengan yang LCC. Penurunan harga tiket penerbangan LCC domestik untuk jadwal penerbangan jadwal tertentu,” kata Darmin di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Darmin mengaku belum ingin menyebutkan berapa besar persentase penurunannya dan pada jadwal penerbangan LCC mana saja. Dia memberikan kewenangan pengumuman penurunan harga tiket pesawat kepada masing-masing maskapai LCC.
“Berapanya nanti seminggu dari sekarang. Penerbangan berapa nanti lah akan diumumkan oleh masing masing maskapai,” ujar dia.
Sumber: detik.com
Tangerang – PT Angkasa Pura II tengah menyiapkan pembukaan kawasan Halal Park di Plaza Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta pada akhir Mei ini. “Halal Park akan dibuka pekan ini,” ujar Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano kepada Tempo, Selasa 21 Mei 2019.
Yado mengatakan kawasan Halal Park seluas 8.000 meter persegi tidak hanya menyediakan makanan dan minuman halal saja, tapi juga menghadirkan retail halal. Halal Park tahap pertama yang dibuka pada akhir Mei 2019 ini menghadirkan 40 tenant dari berbagai bidang usaha antara lain makanan, ritel, fashion, beauty, perbankan BUMN, perbankan syariah, usaha mikro kecil menengah, pegadaian, zakat, hingga co-working space, dan lain sebagainya. Nantinya Halal Park akan memiliki 120 tenant.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan Halal Park di Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta akan menghadirkan pengalaman yang berbeda bagi traveller dan pengunjung bandara. “Halal Park bukan sekadar tempat berbelanja, namun juga memperkenalkan nilai-nilai agama di antaranya alunan musik Islami dan keberadaan lembaga yang menerima penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah,” ucap Muhammad Awaluddin.
Awaluddin menambahkan Halal Park menjadi cikal bakal dari berdirinya Halal Lifestyle Distrik di Bandara Soekarno – Hatta. Setelah Halal Park mulai beroperasi di bulan Ramadan ini, PT Angkasa Pura II akan membangun Halal Lifestyle District di kawasan Bandara Soekarno – Hatta yang terdiri dari hotel bintang 4 dan bintang 3, function hall, office space, serta halal and lifestyle retail. “Proyek seluruhnya ditargetkan tuntas 2021,” kata Awaluddin.
Halal Park dan Halal Lifestyle District ini, menurut Awaluddin, mendukung Indonesia sebagai tujuan utama wisata halal dunia. “Kami akan membuat Bandara Soekarno – Hatta bukan hanya bandar udara, namun juga pusat kegiatan ekonomi dan pariwisata,” ucap dia.
Sumber : https://travel.tempo.co