PT Angkasa Pura II tengah melakukan pembangunan jembatan layang di kawasan danau Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Flyover tersebut nantinya dibangun seperti di jembatan lingkar Semanggi, Jakarta.
Pantauan Warta Kota di lokasi, danau yang berada di gerbang pintu masuk Bandara Soetta itu sudah dipenuhi tiang-tiang pancang.
Tiang-tiang tersebut berdiri tinggi menjulang di atas permukaan air.
Bahkan, jumlahnya berkisar ratusan tiang.
Sudah terlihat progress fisik pembangunan jembatan ini.
Sejumlah alat berat pun tampak banyak di lokasi.
Begitu pun dengan para pekerja yang melakukan pembangunan flyover tersebut.
“Ini pengerjaannya sudah lebih dari sebulan,” ujar Paiman satu dari pekerja saat dijumpai Warta Kota di area proyek, danau Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (3/9/2019).
Menurutnya, saat ini, para pekerja mulai sibuk melakukan pembangunan itu.
Pekerjaan proyek pembangunan ini pun kian dikebut.
“Ini nantinya dibangun jembatan layang di atas danau,” ucap Paiman.
Target 2020 Beroperasi
Pembangunan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang semakin menggeliat.
Sejumlah pembangunan mulai terlihat fisiknya di bandara ini.
Seperti yang tampak di gerbang akses pintu masuk Bandara Soetta.
Di kawasan tersebut terdapat danau yang terbelah dibangun flyover.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Executive General Manager Bandara Soetta, Jaya Tahoma Sirait.
Ia menjelaskan, tiang-tiang pancang sudah menancap di danau tersebut.
“Di danau bandara juga itu kami sedang bangun jembatan layang.”
“Ini untuk aksebilitas kendaraan.”
“Dibikin flyover biar lancar,” ujar Jaya kepada Warta Kota, baru-baru ini, di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang.
Dirinya menerangkan, pihaknya tengah membangun jembatan yang memiliki konsep menyerupai setengah daun semanggi di depan pintu masuk.
Jembatan itu menghubungkan dua jalan yang mengelilingi bandara yaitu Jalan Perimeter Utara dan Jalan Perimeter Selatan.
“Nantinya, juga akan terkoneksi dengan Tol Kunciran-Bandara yang saat ini dibangun,” ucapnya.
Jika sesuai rencana, jembatan itu dibangun dengan 4 lajur dengan total terdapat 9 bagian pekerjaan.
Yakni frontage utara, interchange utara, diagonal utara, clover utara, frontage selatan, interchange selatan, diagonal selatan, clover selatan, dan jembatan utama.
Jaya menyebut, flyover yang ditargetkan rampung tahun depan itu diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dari dan ke bandara terbesar di Indonesia ini.
“Upaya kami untuk menjaga aksesibilitas tetap lancar adalah dengan membangun jembatan yang mengintegrasikan lalu lintas dari dan ke bandara, Jakarta dan Tangerang.”
“Kami menargetkan jembatan ini siap dioperasikan pada 2020,” kata Jaya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penampakan Danau Bandara Soetta yang Dibangun Fasilitas Jembatan Layang Mirip Semanggi, https://wartakota.tribunnews.com/2019/09/03/penampakan-danau-bandara-soetta-yang-dibangun-fasilitas-jembatan-layang-mirip-semanggi?page=3. Penulis: Andika Panduwinata Editor: Gede Moenanto
Dalam daftar terbaru ini, Bandara Soekarno Hatta kembali berada di posisi ke-18. Di lingkup ASEAN, Bandara Soekarno Hatta berada di posisi teratas setelah sekali lagi mengungguli Bandara Changi di Singapura di peringkat ke-19.
Berikut 20 bandara tersibuk di dunia menurut data Annual World Airport Traffic Report per 16 September 2019:
Dalam Forum Perhubungan bertajuk “Perpres Mobil Listrik Terbit: What’s Next?” pada 29 Agustus 2019 lalu, Presiden Direktur PT. Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, menyampaikan porsi penggunaan transportasi publik dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih bisa ditingkatkan.
“Jumlah penumpang pesawat di Soekarno-Hatta setiap hari rata-rata 200.000 orang dan pekerja sekitar 50.000 orang. Dari jumlah itu, yang memanfaatkan transportasi publik baru 40 persen dan sisanya 60 persen masih menggunakan kendaraan pribadi,” ucapnya dalam keterangan resmi.
“Angkasa Pura II sebagai penyedia layanan di bandara ingin bekerja sama dengan para operator transportasi publik agar semakin banyak yang memanfaatkan angkutan massal untuk menuju ke Soekarno-Hatta atau sebaliknya,” imbuhnya.
PT. AP II selaku operator Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyatakan, saat ini jumlah transportasi publik sudah memadai. Ada 7 operator taksi reguler yang mengoperasikan sekitar 5.000 unit, dan 2 operator taksi eksekutif dengan 860 unit armada.
Kemudian untuk angkutan bus ada 7 perusahaan otobus dengan total armada 423 unit, dan 6 persuahaan travel dengan minibus berjumlah 93 unit armada.
“Apabila ada operator transportasi publik yang ingin membuka layanan baru di Soekarno-Hatta kami akan sangat menerima, seperti misalnya Transjakarta yang dalam waktu dekat akan membuka layanan dari Pantai Indah Kapuk ke Soekarno-Hatta,” lanjut Muhammad Awaluddin.
Selain pengadaan transportasi publik, Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga mengarahkan pengembangannya ke kendaraan bermotor listrik (electric vehicle) untuk mewujudkan konsep eco-airport.
Saat ini di bandara yang terletak di Cengkareng, Tangerang, tersebut ada tujuh jenis transportasi berbasis listrik. Mulai dari Skytrain, taksi listrik yang bekerja sama dengan Blue Bird, bus listrik karya PT. MAB, maupun alat transportasi di dalam terminal seperti skuter listrik GrabWheels yang berkolaborasi dengan Grab, segway, dan baggage towing tractor.
Ke depannya, tidak menutup kemungkinan jenis transportasi berbasis listrik kian bertambah, karena ada rencana pengadaan bus penumpang berbasis listrik di airside.
“Setelah pemanfaatan kendaraan listrik optimal di Soekarno-Hatta maka selanjutnya akan dikembangkan kendaraan tanpa awak atau autonomous vehicle untuk operasional di dalam bandara,” pungkas Muhammad Awaluddin.**
Sumber : https://www.goodnewsfromindonesia.id